Sabtu, 24 Maret 2018

Macam dan Contoh Sesat Pikir - Cacat Logika (Logical Fallacy)

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah video yang dibuat oleh Cania di Youtube nya Geolive ID terkait "Salah kaprah netizen soal kritik". Karena video tersebut (dan beberapa video terkait lainnya) sempat menyinggung tentang Logical Fallacy/Sesat Pikir dalam berargumen, jadinya penulis tergugah untuk mencari tahu tentang beberapa jenis Logical Fallacy. Tulisan ini dibuat semata-mata untuk pengetahuan kita bersama dan sama sekali tidak ada niat menggurui. Penulis pun mungkin pernah menjadi salah satu korban Logical Fallacy ini ketika penulis berargumen. Sekiranya dapat mengingatkan dan membantu kita agar menjadi lebih baik dalam berpendapat.


Apa sih Logical Fallacy itu?
Logical Fallacy atau Sesat Pikir adalah kesalahan berlogika seseorang dalam berargumen. Ada pula yang memahaminya dengan ketidakcocokan antara premis argumennya dengan konklusi secara nalar. 

Irving M. Copi et al (2014) mendefinisikan Logical Fallacy sebagai suatu tipe argumen yang terlihat benar namun mengandung kesalahan dalam penalarannya atau dengan kata lain cacat nalar (Flaw of reasoning)

Siapa saja yang biasanya terjebak dalam Logical Fallacy?
Siapapun. Siapapun yang mengeluarkan argumen yang mengarah pada kesalahan dalam penalaran akan termasuk dalam Logical Fallacies. Namun, sepertinya beberapa dari kita sepakat bahwa Politisi, Fans garis keras, hingga netizen secara keseluruhan adalah bukti-bukti nyata yang sering kita temui dalam kehidupan demokrasi saat ini dimana kita semua memiliki hak untuk menyampaikan pendapat. 

Okedeh kita mulai saja ya masuk ke beberapa jenis Logical Fallacy biar nyambung

Argumentum ad hominem (Argument Against the Person)
Logical Fallacy jenis ini sangat sering terjadi dan termasuk jenis Fallacy yang dapat namun tidak selalu "menyakiti" karena yang menjadi perhatian bukanlah argumennya namun dari personal traits seseorang mulai dari kepercayaannya, kebangsaannya, etnis, hingga karakternya. Beberapa contoh Argumentum ad hominem adalah sebagai berikut:

1. Si Toni berkata pada Amir bahwa merokok itu berbahaya bagi kesehatan. Namun, Amir berbalik menyerang dengan mengatakan bahwa "Ah, kamu sendiri juga merokok 2 tahun belakangan ini". Kesannya memang si Toni seperti munafik, tapi argumen Toni tersebut tidak akan menurunkan nilainya karena disampaikan oleh seorang perokok. Bahwa merokok memang dapat mengganggu kesehatan. (Ad hominem Tu Quoeue)

2. Doni berpendapat bahwa Andi bisa menjadi calon pemimpin yang baik bagi negeri ini. Namun, Tika mengatakan bahwa "Kamu yakin orang dengan penampilan berantakan dan tidak terurus seperti itu bisa jadi calon pemimpin?". Pada kasus ini, bahwa tidak ada hubungannya antara kemampuan memimpin seseorang dengan bagaimana cara dia berpenampilan. (Ad hominem Abusive)

3. "Sayang sekali pendapat kamu tentang Mr. X tidak bisa saya terima soalnya kamu punya agama yang sama dengan dia". Pendapat seseorang tentang Mr.X tidak akan menjadi tidak valid meskipun dia memiliki kepercayaan yang sama dengan dia. Yang seharusnya di serang adalah argumennya tentang Mr. X, bukan tentang kepercayaannya. (Ad hominem Circumstantial)

4. "Gua ga percaya sama sekali yang dia omongin. Bukannya suaminya suka mabuk-mabukkan dan maling ya?". Kasus ketika pendapat seseorang dianggap tidak valid hanya karena dia memiliki hubungan dengan sesuatu yang negatif (Ad Hominem Guilt by Association)

Oke kurang lebihnya paham lah ya seperti apa sesat pikir yang satu ini. Di video Cania yang ini juga dia jelasin beberapa contoh ad hominem yang dia dapet dari komentar-komentar di Youtubenya. Monggo di cek. Video lain terkait ad hominem bisa dicek disini

Argumentum ad populum (The Appeal to Populace)
Fallacy jenis ini merupakan bentuk sesat nalar yang konklusinya didasari pada anggapan yang sifatnya populer. Jadi bila suatu klaim yang dipercayai oleh orang banyak adalah benar, maka orang yang tergolong fallacy jenis ini akan menganggap klaim tersebut benar pula. Orang dengan golongan ini akan menerima kepercayaan kebanyakan orang tersebut tanpa meminta atau mencari tau alasan dibalik kenapa mereka percaya bahwa itu benar. Kemalasan berfikir orang dengan golongan ini benar-benar sangat berbahaya. Banyak sekali iklan-iklan yang kita lihat di televisi menggunakan fallacy jenis ini untuk mempengaruhi calon pembelinya.

Konstruksi logika Fallacy jenis Argumentum ad populum:
Banyak orang percaya X
Oleh karenanya, maka X pasti benar
Beberapa contoh :

1. Andi bertanya pada temannya, Roby mengapa dia tetap merokok meskipun sebenarnya merokok itu berbahaya dan bahkan sudah diberikan peringatan tentang bahaya rokok dikemasannya. Lalu Roby merespon dengan "Soalnya temen-temenku bilang kalau merokok itu keren, macho, lagian banyak kok yang merokok tapi hidup-hidup aja tuh"

2. 9 dari 10 wanita memilih sampo X, mengapa anda tidak? 

3. Budi bertanya pada temannya Dodi, "Kok kamu tadi melanggar lampu merah sih? kan bahaya", lalu Dodi membalas dengan "Soalnya, orang-orang juga pada ngelanggar sih, jadi yaudah deh". Dikarenakan banyak orang melanggar, belum tentu itu adalah tindakan yang benar. Bahkan argumen Budi yang menyatakan bahwa melanggar lampu merah itu berbahaya tidak direspon sama sekali dengan nalar yang jelas oleh Dodi. 

The Straw Man
Fallacy jenis ini memiliki argumen yang menempatkan lawan bicaranya pada posisi yang ekstrim, mengancam, hingga tidak masuk nalar dan mengabaikan inti dari argumen awal yang disampaikan oleh lawan bicaranya. Strawman cenderung membuat interpretasi yang salah terhadap argumen orang lain dan membuat argumen orang lain tersebut lebih mudah diserang. Argumen versi strawman merupakan argumen yang misinterpretasi dan oversimplified sehingga argumen awalnya menjadi lebih mudah untuk dijatuhkan.

Konstruksi logika Fallacy jenis Straw Man"
Orang 1 membuat klaim Y
Orang 2 mengulang klaim Y dengan penuh distorsi
Orang 2 menyerang klaim distorsi yang dia buat sendiri
Oleh karenanya, klaim Y salah

Beberapa contoh:
1. Toni sedang berdiskusi dengan temannya, Gio, terkait ganja. Toni menyatakan bahwa "Eh kayanya, ganja medis tuh udah mulai harus dilegalkan deh biar lebih mudah diakses oleh para pasien juga", lalu Gio merespon dengan "Astaga, lo mau kita semua sakau bro? tingkat kriminalitas bakal naik drastis gila lo!". Pada kasus ini, Gio menggunakan argumen Strawman karena salah menginterpretasikan maksud dan tujuan dari argumen Toni terkait ganja medis. 

2. Yono berdiskusi dengan temannya, Zoey terkait anggaran negara. Yono berkata bahwa "Harusnya negara kita tuh harus banyakin anggaran disektor pendidikan dan kesehatan ya gasih? soalnya masih banyak daerah yang masih kurang dari dua sektor tersebut". Kemudian Zoey merespon dengan "Astaga sebenci itu lu sama negara kita? ampe lu mau negara kita jadi gampang diserang dan jadi defenceless dengan mengurangi anggaran untuk militer dan keamaan negara? iya? GITU?" Sayang banget. Padahal sebenarnya diskusi kedua orang ini bisa jadi diskusi yang mendalam dan membuat perubahan buat negara kita. Tapi sayangnya direspon dengan Staw Man Fallacy. Ngegas lagi. 

Insyaallah paham lah ya. Logical Fallacy tidak hanya 3 yang saya sebutkan diatas ya. Masih banyak banget bisa dicari dan dikupas lagi melalui referensi-referensi yang saya tulis dibagian akhir tulisan ini. Semoga bermanfaat.

Sumber:

[1] Copi M, Irving et al. Introduction to Logic. 2014. Pearson Education : USA
[2] yourlogicalfallacyis.com
[3] logicallyfallacious.com
[4] https://www.i-jenius.com/2017/01/08/jenis-jenis-logical-fallacies-bagian-1/

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai

Tidak ada komentar